Day 8 - Pendidikan Ideal



Hi there!

Aku kemarin bolos sehari, jadi sekarang dobel-dobel. Huhuuu…
Bukan bolos sih, izin. Aku udah nulis surat izin kan? :’D

Sekarang aku juga maunya izin, tapi kalo izin terus gak kelar-kelar jadinya. Jadi aku usahakan nulis apa yang jadi targetku walaupun nantinya kurang jelas atau kurang bagus, karena ini semua bukan seperti memikirkan penulisan artikel, karya ilmiah, dan sebangsanya. Apa yang kutulis disini masih banyak cela yang wajib diperbaiki karena memikirkan apa yang mau kutuliskan saja sudah mencuri waktu belajarku di kelas. Doakan saja tidak ada yang keteteran. :’)

Disini, saya akan menulis tentang pendidikan ideal dengan rumusan masalah “Bagaimana sih kriteria pendidikan yang ideal menurut Alvi?” Hehe.
Menurut saya, paling tidak ada 4 kriteria pendidikan yang ideal (sejauh yang saya temukan).

1. Pendidikan yang tidak memperlakukan semua siswa sama rata
“Sama rata” tidak sama dengan adil loh ya. Kalau sama rata itu, misalkan contoh yang paling mudah adalah perlakuan guru olahraga terhadap satu murid yang (maaf) menyandang disabilitas diantara teman sekelasnya yang tidak. Bisa dibayangkan.
Jadi saya menekankan pengertian dari masing-masing pendidik yang seharusnya peka dan benar-benar mampu meng-handle siswanya, bukan hanya dari segi fisik namun juga psikologis. Disinilah alasan saya pernah mengatakan bahwa Indonesia kekurangan guru, dalam artian “guru yang benar-benar guru!” Namanya juga manusia, kan? Kita memang mempunyai karakter, cara belajar, dan daya pikir yang berbeda. Bayangkan kalau semua manusia sama. Apanya yang seru? Buat apa hati? Buat apa hidup? Buat apa akhirat?
Jadi yang sabar aja jadi guru. Memang tugas kita seperti itu, yang mana pasti menentukan akan jadi apa suatu bangsa dalam jangka panjang. *(CUT – nanti aku gak makan-makan)

2. Mengutamakan usaha ketimbang hasil
Dari awal kan saya emang orangnya gak pinter-pinter amat, biasa saja, jadi saya pro ini. wkwkw.. Kalau usaha kan masih bisa diusahakan. Kalo hasil itu, maa syaa Allah.. T_T
Saya yakin banyak orang yang bakal setuju dengan ini. Contoh nih, di kelasmu ada siswa pindahan dari Saudi Arabia. Pas pelajaran Bahasa Arab, kalau gurunya menilai berdasar HASIL, siapa yang jadi di urutan pertama? Padahal kamu sudah belajar siang malam, latihan ini itu.. Ya kan? - *(CUT – nanti aku gak berangkat-berangkat)

3. Memperhatikan bakat dan minat siswa
Fakta pendidikan yang seperti ini kayaknya bakal banyak ditemui di Google dengan keyword negara-negara dengan pendidikan terbaik sedunia. Gitu deh. Masa mau sih kamu disuruh belajar terus mengabaikan hal atau kegiatan yang kamu sukai?
Ini ada kaitannya juga dengan fasilitas dan infrastruktur dan UUD (Ujung-Ujungnya Duit) -_-  Gak tau deh kalo gini. Ini masalah yang panjang dan perlu penelitian dan pendalaman kasus lebih lanjut. In syaa Allah akan saya bahas tersendiri.
*(CUT – nanti kepanjangan)

4. Menerapkan nilai pendidikan karakter (Character Building)
Tanggung jawab, integritas, nasionalisme, disiplin, toleransi, moral, kasih sayang, dan kawan-kawannya merupakan nilai yang penting dipahami dan diaplikasikan oleh seluruh masyarakat. Berhubung kita bicara tentang pendidikan, maka sasarannya adalah warga sekolah. Kan jaman sekarang orang banyak yang pinter kognitifnya aja, afektifnya gak kena. Atau banyak yang mampu secara psikomotorik, tapi afektifnya gak tau dibuang kemana. Lah kayak gitu itu bibit-bibit koruptor dan penguasa licik. Begitulah. Ini juga bahasan yang kompleks sebenarnya. Dan ingin sekali mengutarakan pendapat saya di lain post. Doakan!
*(CUT – nanti kalian bosan)

Nah, cukup sekian PENDAPAT tentang pendidikan ideal menurut saya. Kurang lebihnya mohon maaf, hehe. Terima kasih juga sudah membaca..

Bye! ^^
@alvrose_ a.k.a. Alvi Rosyidah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 1) | Literal Translation dan Beberapa Catatan Penting

Analisis Lagu "The Masterplan" - Oasis

Terjemahan Bebas dan Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 2)

Bahaya Jas Almamater (dan Sebangsanya)

Kritik terhadap Standar Sosial serta Impian Manusia yang Terdistorsi | Analisis Lirik Lagu Californication oleh Red Hot Chili Peppers

5 Film dengan Soundtrack Lagu The Beatles

Gloomy Sunday - Billie Holiday

Terbang Tinggi dan Jatuh Tenggelam di antara Ledakan Gemintang | Memaknai Lirik Lagu Champagne Supernova - Oasis

7 Alasan Mencela Diriku - Kahlil Gibran

Resensi & Review Buku: Journal of Gratitude [Sarah Amijo]