Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Sembilan Detik

Gambar
Sepulang kuliah sore ini, aku melihat sebuah adegan menarik. Adegan yang selama ini kusangsikan keberadaannya. Kegiatan sepeda motoran di tengah hujan kali ini terasa lebih bermakna ditemani setir oleng gara-gara ban bocor. Kata temanku, kalau ban depan yang bocor, kita harus mundur duduknya, di bagian belakang jok. Katanya, biar ban gak tambah bocor dan rusak. Aku tau bahwa dia sok tau. Tapi khusus untuk kondisi darurat yang mempertaruhkan nyawaku ini, aku rela memundurkan badan, duduk di bagian belakang jok sembari tetap memegang erat setirnya, dan tetap berkendara dengan gaya demikian sampai bengkel. *Kau tau, Kawan? Aku merasa seperti orang bodoh. 😑 Rasa bertemu pak tukang tambal ban ibaratkan sang pendosa bertemu guru, penjual koran bertemu pembeli, atau orang sakit bertemu dokter. Bahagia sekali! "Badhe nembel, Pak." kataku pada pahlawan sekaligus dokter sepeda motorku. "Nggih, monggo mriki.." katanya. Aku mempersilakan sepeda motorku masuk ke ru

Stereotip

Gambar
Pic: Pascal Campion  JANGAN DIBACA! *Mengandung 85% pengalaman pribadi dan 25% wawancara *Kok gitu hitungannya? Kamu anak Sastra ya? Pantesan gak bisa matematika.. _________________________ Istilah “ibu-ibu berkendara” pasti sudah tidak asing di telinga kita, utamanya bagi makhluk-makhluk yang mengaku WNI. Saking tenarnya, saya sering lihat meme-meme yang menyinggung tentang itu di media sosial. Yep, tentang kelakuan si kaum ibu tersebut saat bersepeda di jalan raya. Suka lupa nyalakan lampu sein, mau belok kanan ngasih tanda belok kiri, lupa matikan lampu sein hingga belokan berikutnya, bersepeda – sangat pelan sekali – di tengah jalan (bukannya di pinggiran), dan lain sebagainya, sudah jadi stereotip bagi ibu-ibu yang berkendara, baik yang menggunakan mobil maupun sepeda motor. Bahkan kadang saya sendiri kalau melihat mobil yang jalannya tidak mantap dan seolah tidak jelas mau nyalip atau bagaimana, dalam hati saya berkata, “Iki mesti wedok sing nyetir”, atau “Iki mesti