Postingan

Menampilkan postingan dengan label Islamic

Kamu Tidak Akan Bisa Menjadi Lebih Baik - Tanpa Kegagalan.

Gambar
Pic: Pascal Campion Berterima kasihlah ketika ada orang mendoakan "Semoga Allah memberi apapun yang terbaik bagimu," karena sungguh itu bukan doa biasa. Ketimbang "Semoga panjang umur", "semoga terkabul semua yang kau cita-citakan", termasuk juga semoga masuk universitas, organisasi, atau apalah itu yang kita inginkan. Kawan, banyak hal yang menurut kita bagus, padahal sebenarnya tidak. Sebaliknya, banyak hal yang menurut kita buruk padahal sebenarnya baik. Mau contoh? Gak jauh-jauh, lihat itu sayur dan buah yang dijual hampir di setiap pasar dan supermarket. Di mata kita, buah dan sayur itu sehat. Tapi siapa tahu? Bisa jadi mereka kerkontaminasi pestisida, insektisida, dan komponen jahat lain selama pertumbuhannya. Bahkan petaninya sendiri kadang tidak tahu seberbahaya apa jika ada komponen kimia yang memperbaiki tampilan fisik namun menyerap nutrisi dan manfaat yang dapat diberikan buah dan sayuran tersebut. Siapa yang lebih tahu tentang semua i

Something Called "Love"

Gambar
Pic: Pascal Campion Ah! Sebenarnya aku tidak suka membicarakan hal-hal semacam ini disini. Topik ini akan lebih “sampai” kepada audience jika bercakap langsung. Tulisan sering menjadikan salah paham, indeed , kecuali jika disampaikan dengan cara penyampaian yang bagus. :’3 Menyadari bahwa tulisanku sama sekali belum bagus, maka aku hanya akan menyampaikan apa yang bisa kusampaikan sebisaku yaaa… Jadi, semoga tidak ada kesalah-pengertianan disini ya. :’v Keep cool and open-minded, will you ? : ) Baik. Ini aku, bukan kamu. Ini ceritaku, bukan ceritamu. Ini opiniku, bukan opinimu. Jika kau mau mendengarkan, suatu kehormatan bagiku. Tapi jika kau mau mengabaikan, bukan masalah bagiku. ;-)­ So simple! Kita mulai dari sini. Beberapa minggu yang lalu, seorang teman kuliah mengatakan bahwa ia sedang ‘memperhatikan’ seseorang. Tanpa menyebutkan nama, dia bercerita alasan mengapa dia memperhatikan pria tersebut. Dia bilang bahwa pria itu hebat. Sangat hebat. Dia

Catatan TDI UM 8 Oktober 2016

Gambar
Sabtu pagi, seperti biasa, ada kegiatan TDI - Tafaqquh fii Diin al-Islam - di kampus tercinta UM (Universitas Negeri Malang). Kegiatan TDI dimulai jam 06:30 sampai 09:00. TDI termasuk mata kuliah Islam Education (PAI), yang diadakan 2 minggu sekali di Masjid Al-Hikmah UM, selain jam wajib PAI setiap minggunya. Terhitung minggu ini, sudah 3x aku mengikuti TDI. Minggu pertama dilaksanakannya pre-test untuk pembagian kelas. Yang kedua dan ketiga berjalan seperti biasa, setelah penyampaian materi langsung diisi oleh kakak-kakak dari UKM ASC (Al-Qur'an Study Club) untuk membimbing BBQ (Bimbingan Baca Qur'an) sesuai kelas yang telah ditentukan saat pre-test sebelumnya. 2 minggu awal TDI biasa saja. *(Hanya sedikit shock karena masuk kelas B) Hehehe... Minggu ketiga TDI mulai terasa bosan yang menyebabkan percepatan evaporasi (baca : menguap) :3 To be honest, bukan penyampaian materinya yang membosankan, melainkan BBQ-nya. Bukan maksud saya untuk menyerang, mengkritik, dan

Nasihat Imam Al-Ghazali kepada Muridnya

Gambar
"Wahai anakku! Nasehat itu mudah, yang sulit adalah menerimanya; karena terasa pahit oleh hawa nafsu yang menyukai segala yang terlarang. Terutama dikalangan penuntut ilmu yang membuang-buang waktu dalam mencari kebesaran diri dan kemegahan duniawi. Ia mengira didalam ilmu yang tak bersari itulah terkandung keselamatan dan kebahagiaan, dan ia menyangka tak perlu beramal. Ia tidak tahu bahwa ketika ada pada seseorang ilmu, maka ada yang memberatkan, seperti disabdakan Rasulallah saw: “Orang yang berat menanggung siksa di hari kiamat ialah orang yang berilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmunya itu.” Wahai anakku! Janganlah engkau hidup dengan kemiskinan amal dan kehilangan kemauan kerja. Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal semata-mata tidak akan menyelamatkan orang. Jika disuatu medan pertempuran ada seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap dihadapkan dengan seekor singa yang galak, dapatkah senjatanya melindungi dari bahaya, jik

Etika Berbicara Menurut Islam

Gambar
    A.     Menjaga Lisan Seorang muslim wajib menjaga lisannya, tidak boleh berbicara batil, dusta, menggunjing, mengadu domba dan melontarkan ucapan-ucapan kotor, ringkasnya, dari apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya. Sebab kata-kata yang merupakan produk lisan memiliki dampak yang luar biasa. Perang, pertikaian antarnegara atau perseorangan sering terjadi karena perkataan dan provokasi kata. Sebaliknya, ilmu pengetahuan lahir, tumbuh dan berkembang melalui kata-kata. Perdamaian bahkan persaudaraan bisa terjalin melalui kata-kata. Ironinya, banyak orang yang tidak menyadari dampak luar biasa dari kata-kata. Padahal Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: "Sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa keridhaan Allah, dan dia tidak menyadarinya, tetapi Allah mengangkat dengannya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa kemurkaan Allah, dan dia tidak mempedulikannya, tetapi ia menjerumu

Kesabaran Tanpa Batas

Gambar
Diterjemahkan oleh Abu Hudzaifah Al Atsary dari kitab: ‘Aasyiqun fi Ghurfatil ‘amaliyyaat, oleh Syaikh Muh. Al Arify. Abu Ibrahim bercerita: Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang tua yang duduk di atas tanah dengan sangat tenang… Ternyata orang ini kedua tangannya buntung… matanya buta… dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Kulihat bibirnya komat-kamit mengucapkan beberapa kalimat.. Aku mendekat untuk mendengar ucapannya, dan ternyata ia mengulang-ulang kalimat berikut: الحَمْدُ لله الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍمِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً ..الحَمْدُ لله الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍمِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً .. .. Segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia… Segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia… Aku heran mendengar ucapannya, lalu kuperhatikan keadaannya

Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi pada Abu Hurairah

Gambar
               Tahukah kalian bahwa sahabat mulia Abu Hurairah pernah mendapat pengajaran ilmu dari setan? Dia pernah diajarkan ayat kursi dan diberitahukan manfaatnya oleh setan bahwa dengan membaca ayat kursi sebelum tidur, Allah akan memberikan penjagaan dan setan pun tidak mengganggu hingga pagi hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi. Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut, عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ إِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ . قَالَ فَخَلَّيْتُ عَنْهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَع