Day 2 - Mimpi Masa Kecil
Entah,
rasa-rasanya topik ini cocok sebagai pengawal dari semua topik yang kelak akan
kubahas. Dimulai dari cerita tentang mimpi masa kecil, yang in syaa Allah secara tidak langsung
didalamnya mencakup bagaimana pemikiranku kala itu, bahkan juga apa yang
kulakukan dan pengaruhnya terhadap ‘aku’ di masa kini. Paling tidak, itu bisa
kalian simpulkan sendiri.
Hmm.. Tanpa diberitahu
pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya kalian tidak ingin mengetahui apapun
tentang kehidupanku. Hahaha.. tapi challenge-nya bilang aku harus bahas itu
hari ini. Jadi, terima sajalah. Kalo gak terima ya salah siapa buang-buang
waktu baca tulisanku? Wek! XP
Yang jelas, aku dari sudut ruang sepi ini menuliskan apa-apa yang ada
di otakku, dan yang sekiranya orang lain dapat ‘mengambil’ sesuatu dari tulisan
ini. Well, you may not get anything from this post, but others may get
something. Who knows? Entah itu menganalisa, memperbandingkan, atau bahkan
sumber contoh tulisan slengekan yang tidak patut dicontoh. Whatever.. :3
Oke, back to the
main topic. Aku mau bahas tentang mimpi-mimpiku di masa lalu yang tidak pernah
tercapai. Seingatku, ada 3 mimpi yang dulu ingin aku raih. Apa sajakah itu?
Ini diaa…..
1. Pengen jadi dokter
Siapa sih yang
masa kecilnya gak pernah bilang “Aku pen jadi doktel?” Oke, jangan dijawab.
Hanya saja aku hanya ingin mengungkapkan bahwa ada banyak sekali dari
teman-teman yang kuwawancarai, semasa kecilnya bercita-cita jadi dokter.
Lalu mengapa tidak
kuwujudkan? Hanya ada 1 alasan. Pertama, pas SD aku baru sadar kalo darah itu
medeni dan luka itu menyakitkan. *fokus!
Pas liat orang kecelakaan, aku lari. Pas adikku jatuh,
berdarah2, aku bilang “jangan suruh aku ngasih betadine!”. Pas adikku patah
tulang gara-gara jatuh dari kursi, rasanya tulangku patah juga. Ototku rasanya
sakit. Syarafku merasa tidak aman. Insecure. :’D
Gitu deh. Pokoknya rasa simpatiku kuat, tapi gimana-gimana aku gak
pengen ada yang tau kalo aku lemah. Jadinya itulah asal mula kecuekanku tumbuh.
Berusaha untuk cool. Kalau ada sesuatu yang medeni semacam tulang patah dkk,
tinggal aja. Meskipun bulu kuduk bergidik ngeri, tepis. Gimana pun caranya. Don’t
know. Aku baru menyadari kalau aku ternyata orang macam ini pas SMP. Sok cool.
Tapi gak tau kalo sekarang emang cool beneran! :P
Karena aku takut
sama darah dan tulang menulang, maka dari itulah aku gak minat lagi sama kedokteran.
(Kecuali dokter kebodohan a.k.a Guru :P ) Hahaha..
2. Sekolah di sekolah favorit (at least dambaanku semasa itu)
Sekolah adalah hak
segala bangsa. Aku dulu pingin SD di MI Al-Huda, tapi gak keturutan gegara
transportasi. Pengen sekolah di MTsN 1 Malang tapi terhambat “SD-mu kan negeri.
SMP harus mondok!”. Pengen SMA di MAN 3 Malang, tapi terhambat masalah pribadi
yang ada kaitannya dengan pondok dsb. Yang mana mengharuskan aku pindah ke
sekolah terpencil dan sangat tidak terdeteksi, setelah setengah tahun
melanjutkan SMA di lembaga pondok yang sama. Well, riwayat pendidikanku sangat
tidak sesuai harapan. Tapi jangan kira itu menyedihkan dan aku menyesalinya. A
BIG NO!
Well, awalnya aku berpikir aku amat ngenes, tapi hanya saja kalian
belum tau apa yang sebenarnya aku dapatkan dari pengalaman berhargaku
bersekolah di sekolah-sekolah unfavourite! :P
Ah, itu in syaa Allah akan saya bahas di post lain. Karena fokus
tulisan ini adalah mimpi masa kecil. Heheh..
3. Ingin jadi penulis
Ini masih. Tapi entahlah.
Pesimis juga. Hahaha..
Jadi dari umur 4 tahun, aku udah dibiasakan sama ibuku untuk rutin
menulis buku harian. Itulah yang mendasari dan menyadarkanku betapa aku
menikmatinya. Hahaha.. aku menikmatinya. Entah orang lain yang membacanya
menikmatinya atau tidak, itu perkara lain. Urusan mereka. :3
Namanya anak
kecil, yang ditulis ya seputar pengalaman di sekolah, bermain kejar-kejaran
bersama fulan dan fulan, gak dikasi uang saku gara-gara bangun telat (jam 5),
beli permen marbles di toko, dan hal-hal tidak menarik lainnya. Waktu ayahku ke
Kalimantan juga, aku ingat pernah cerita tentang kerinduanku. Bhaks! XD
Rutinitas dan
kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Rekor terbanyak pas aku di pondok.
Banyak buku ludes cuman buat nulis curhatan (dan kadang puisi2) tidak
bermanfaat. -_-
Begitulah. Aku menulis karena aku suka. That’s all. Hahaha..
Sudahlah. Itu saja
yang bisa aku bagikan hari ini. Hari sudah malam dan aku mau nugas, kerjain PR,
dll. Huaaaa…. Terima kasih sudah buang-buang waktu kalian yang berharga. Maafkan
tulisan random ini, please! Heheh :’D
Cheerio!
Alvi Rosyidah a.k.a @alvrose_
Go girl!!!!
BalasHapusSukses buat projectnyaaa❤
InsyaAllah dalam 30 hari kedepannya saya akan setia nongki² di blog ini ❤
Ok then. Thx
Hapus