Iridescent Alvrose

Lima detik sebelum menulis judul diatas, saya berselancar di Play Store dengan tujuan window-shopping. Tiba-tiba mata saya menangkap suatu game yang tidak terlalu menarik secara visual (walaupun justru itu yang membuatnya menarik, karena mempunyai rating yang nyatanya tinggi). Saya tertarik mendownloadnya. Tapi sebelumnya, saya terbiasa melihat-lihat komentar dan feedback dari pengguna aplikasi tersebut. Jadilah saya geser-geser-geser-geser kebawah. Seperti pada umumnya, banyak yang berkomentar dengan kata "addictive", "interesting", "great", atau sebangsanya. Ada pula yang berkomentar "great time-killer". Berhubung sudah malam, pikiran saya langsung ngeluyur ke hal lain. Sedikit absurd, tapi, yah, begitulah~ You know me. Warning ⛔ (Kita telah melalui ranah makna "waktu" dalam konteks per-game-an, dan mulai memasuki ranah makna "waktu" secara universal) "Great Time Killer" Kenapa? Kenapa waktu harus dibunu

Alhamdulillah.. Project yang diawali pada tanggal 3 September ini akhirnya selesai juga, walaupun tanggal selesainya 15 Oktober. Hahaha.. Molor 2 minggu. XD Saya sebagai partisipan dari project ini sekaligus empunya blog dan tulisan-tulisan disini merasa lega dan ingin berterima kasih sebesar-besarnya pada seluruh pembaca dan juga yang berkomentar disini. :3 Mohon maaf bila diantara tulisan berlabel #30hariberbagicerita terdapat sesuatu yang mengganggu dan memojokkan pembaca :v , harap maklum. Saya memang begitu orangnya, meskipun saya sudah berusaha mempolishnya selembut yang saya mampu. Wkwkwk Terima kasiiiih untuk semuanya! Sampai jumpa di edisi “jarang posting” saya! XD :v Bye! Xoxo Alev

  Jika yang dimaksud 'inspirational people' adalah orang yang pernah kutemui di dunia nyata, maka semua orang yang pernah kutemui adalah 'inspirational people'. Semua memberiku inspirasi, membuatku berpikir, terlepas bagaimana pendapatku tentang mereka. Bisa jadi kerena mereka baik, aku terinspirasi melakukan hal yang sama. Bisa jadi karena mereka melanggar aturan, melakukan hal yang tidak searah dengan prinsip-prinsipku, mereka membuat seonggok daging dalam tempurung kepalaku terbebas dari pengangguran. Ia berpikir, tak henti manganalisa, hingga memperbarui rekaman lama dan terkadang menghasilkan prinsip baru. Begitulah singkatnya. Jika ditanya TOP 10 inspirational people, aku pun tidak bisa menjawab. Semua orang (sejauh ini) mempunyai proporsi yang sama dalam memberikan aku inspirasi. Mungkin, kecuali, ibuku. Beliau berada sedikit lebih tinggi dibanding semua orang. Ah, entahlah. Selama ini aku belum menghitung persentasenya. Mungkin itu saja? Apakah tulisan ini

"Nothing lasts forever but the earth and sky Dust in the wind..." Baru saja aku menyadari bahwa ternyata aku tidak punya masa lalu. Hari kemarin, kemarin lusa, minggu lalu, hingga bertahun-tahun lalu, aku tidak pernah peduli. Aku tahu beberapa orang ada yang percaya bahwa masa lalu adalah sejarah penuh pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran untuk masa mendatang. Tapi aku tidak percaya. Aku hanya percaya aku yang hari ini. Bahkan tanpa masa lalu pun, aku percaya kesialan dan keberuntungan itu berotasi. Aku mau mengulangi kesalahan, karena pada akhirnya ada suatu hal lain yang lebih menentukan. Aku sudah pernah memutuskan untuk mengabaikan masa lalu, jadi aku melakukannya. Aku telah menghabiskan waktuku untuk membenci orang-orang di masa lalu. Lalu aku berpikir untuk apa repot-repot? Lebih enak tidur. Jadi aku memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Aku telah menghabiskan waktuku merutuki kegagalanku di masa lalu. Lalu aku berpikir untuk apa? Toh tidak akan ad

Pic: Pascal Campion What am I supposed to write? Tentang kamu? Tidak ada. Atau tepatnya tidak tahu. Bahkan tidak tahu "kamu" siapa yang akan aku bahas. Okelah, hanya kamu-kamu yang merasa sajalah.. ------ Woi kamu-kamu! Yang paham genre lagu favoritku Yang ngasih rekomendasi lagu2 keren Yang tidak menganggap tatapanku mengerikan Yang tidak menganggapku seorang yang dingin Yang tidak menilaiku dari sekali temu Yang mau bersamaku dalam jangka waktu lama Yang mau mengerti diriku Yang selalu menimpali guyonanku Yang selalu membuatku ngakak Sekaligus yang membuatku terhibur I appreciate it! Terima kasih kalian semua! :') Itu semua membantuku. Itu semua menolongku di hari2 beratku Dengan membuatku mengatakan pada diri sendiri, "Hey! Masih ada manusia2 gila yang asik! Bertahanlah sehari lagi!" Tolong buat aku mampu mengatakannya setiap hari! :) Cheerio! Xoxo Alvi Rosyidah @alvrose_

Jika ditanya buku favorit, susah sekali jawabnya. Mungkin karena terlalu banyak yang aku tidak suka atau kecewa setelah selesai baca, hahaha. Begitulah, karena susah menentukan judul bukunya, aku hanya akan menyebutkan penulis2 favoritku disini. 1. Andrea Hirata (semua buku tulisannya! Bintang lima! Adore polll! 😍) ⭐⭐⭐⭐⭐ 2. Tere Liye (suka beberapa bukunya. 😁) ⭐⭐⭐ 3. Sir Arthur Conan Doyle (thank you for your Sherlock Holmes, Sir! 💎) ⭐⭐⭐⭐⭐ 4. A. Fuadi (selalu amazing. selalu mengingatkanku dengan cerita masa mondokku. Hahaha 😉) ⭐⭐⭐⭐ 5, 6, 7, dst. Belum nemu yang aku benar2 jatuh cinta, wkwk. Sampai sini dulu ya, Bye!

10 points below are my pet peeves :) 1. Orang yang mengendarai mobil seorang diri atau dg penumpang kurang dari 3. Ego yang bikin macet, polusi, dan blablabla... 2. Dilihat orang lain saat sedang makan. (Kecuali teman dekat) 3. Ketika orang menghapus papan tulis tidak bersih. Gatal tanganku pingin merebut penghapus papan tulis! 4. Orang yang bayar lebih mahal demi mendapatkan SIM tanpa driving test. Rasanya hidup ini tidak adil :'v 5. Orang yang berjalan lambat di tempat yang sempit, yang mana membuat orang di belakangnya tidak bisa menyalip. Itu... Zangat... Menjengkelkan. But, percayalah, aku punya cara sendiri menghadapi orang-orang seperti ini. ;) 6. Liat screen laptop berdebu. Rasanya pengen ambil gombal terus tak usap usap. 7. Liat orang menutup toples atau black atau wadah kue tidak rapat. Benci sekali. 8. Melakukan atau melihat orang yang makan sambil berbicara, berdiri, atau makan pakai tangan kiri. Rasanya pengen tak ambil makanannya, biar berhenti. Ta

Murahan. Hanya dengan begitu saja sudah terhibur? Gak berkelas sekali. Bukan. Ini bukan masalah materi. Tapi harga diri. Hei sadarlah! Ingin kondisi tetap seperti itu, Tanpa perubahan? Sudah puas dengan yang begitu? Wah sayang sekali Kita tidak sejalan. Selamat tinggal. Aku mau memacu langkah duluan.