Postingan

Resensi & Reviu Buku: The Art of Living: Reflections on Mindfulness and the Overexamined Life [Grant Snider]

Gambar
Bagi saya, judul buku ini merupakan ekuivalensi dari frasa yang lebih lugas yaitu “ How to live as an introvert ”. Tidak lain, karena buku ini sungguh relatable bagi kaum introver pelamun, penikmat segala pengalaman rasa, momen, dan bentuk. Dengan persentase jumlah kata yang amat minim, buku ini dapat membawa siapa pun berkelana ke dalam pikiran seorang introver, serta meminjam mata seorang introver untuk melihat dunia. Kata “ overexamined ” pada judul sungguh bukan kata yang redundan nan mubazir. Dengan menikmati buku ini, kita tahu bahwa Penulis benar-benar telah menerapkan konsep mindfulness . Lebih dari itu, ia mengajak kita menerapkannya melalui tulisan serta ilustrasi-ilustrasi yang memicu pikir. Selamat menikmati reviu buku ini! 💗   Identitas Buku Judul                            : The Art of Living: Reflections on Mindfulness and the Overexamined Life Penulis                          : Grant Snider Tahun Terbit                : 2022 Penerbit                      

Kritik terhadap Standar Sosial serta Impian Manusia yang Terdistorsi | Analisis Lirik Lagu Californication oleh Red Hot Chili Peppers

Gambar
Sering terlihat bertelanjang dada dengan style berbusana yang agak ganjil itu cukup membuat saya berada di sisi luar lingkaran target pasar Red Hot Chili Peppers. Sampai tadi pagi, saya belum pernah mendengarkan satu pun lagu dari band yang dibentuk di Los Angeles ini. Sungguh tidak pernah dengan sengaja, hingga aku membaca sepucuk surel yang tiba di kotak masuk tadi pagi. Seorang anonim yang baik memintaku mengulas sebuah lagu.      Dengan niat setipis udara yang jika ditiup akan menghambur entah ke mana, kutuju Spotify dan mulai kuketikkan judul lagu itu. Oke, musik intro-nya cukup catchy dan enak didengar. Menyimak liriknya yang mengundang tanya, kulakukan sebuah riset kecil dengan membaca beberapa literatur. Tidak lupa, kutonton pula video musiknya. Ternyata mereka tidak seburuk itu, cukup artistik, meskipun style berpakaiannya (atau lebih tepat “ style tidak berpakaiannya”) tetap ganjil, haha. Dan dakwaan terakhir saya terhadap lagu ini beserta penulis liriknya adalah: Californ

On Rainy Days, Tangis yang Manis, serta Kenangan yang Dipaksa Habis

Gambar
Dulu sekali, sekitar tiga belas tahun yang lalu, seorang kakak kelas yang sangat karib memperdengarkan padaku music video lagu ini. Ia menyukai lagu-lagu yang berasal dari negeri ginseng itu sudah biasa. Yang tidak biasa adalah ia berhasil menunjukkan satu lagu yang dapat kuterima. Ya, On Rainy Days oleh boy band B2ST adalah satu-satunya lagu Korea yang kusukai. Hal ini cukup ganjil karena lagu-lagu populer Korea umumnya tidak masuk dalam seleraku. Bahkan, ketika seorang teman menunjukkan lagu oleh SHINee berjudul Sherlock pun (karena ia tahu aku penggemar detektif fiktif Sherlock Holmes), aku malah cenderung benci karena itu bukan seperti Sherlock yang aku tahu, haha.           Namun, Kawan, itu sungguh berbeda saat On Rainy Days melenggang sopan di telingaku. Dan detik itu, aku tidak tahu bahwa itu bukan menjadi titik balik di mana aku mulai menyukai lagu Korea, melainkan menjadikannya sebagai satu-satunya lagu Korea yang aku suka. Benar, Kawan, bukan salah satunya, melainkan satu

Resensi & Review Buku: Journal of Gratitude [Sarah Amijo]

Gambar
Buku ini aku temukan di antara deretan buku koleksi Reading Corner English SAC (Self-Access Center) Universitas Negeri Malang. Di antara penulis-penulis semacam John Grisham, Ken Follett, Dan Brown, sampai Laura Ingalls Wilder, kupikir buku ini ditulis pula oleh ‘ orang luar ’. Kupikir Sarah Amijo merupakan seorang berkebangsaan Spanyol atau negara-negara dari Amerika Latin yang bahasanya kurang lebih dipeng aruhi oleh bangsa Spanyol. Tak ayal jika aku melafalkan namanya menjadi “/sarah ami h o/”, sebagai konsekuensi logis dari pelafalan /san h ose/ dari kata San J ose, / h alapenyo/ dari kata j alapeño , atau / h uan servantes/ dari kata J uan Cervantes. Baru kuketahui jika penulis merupakan orang Indonesia saat ak u melakukan riset lebih mendalam tentang buku ini.      Dulu semasa masih menjadi mahasiswa UM, kupikir buku ini belum ada dalam rak-rak itu. Maka dari itulah, aku segera mengambil dan membolak-balik tiap halamannya dengan antusias. Semoga kalian juga antusias dalam mem