Resensi & Review Buku: Journal of Gratitude [Sarah Amijo]
Buku ini aku
temukan di antara deretan buku koleksi Reading Corner English SAC (Self-Access
Center) Universitas Negeri Malang. Di antara penulis-penulis semacam John
Grisham, Ken Follett, Dan Brown, sampai Laura Ingalls Wilder, kupikir buku ini
ditulis pula oleh ‘orang luar’. Kupikir Sarah Amijo merupakan seorang
berkebangsaan Spanyol atau negara-negara dari Amerika Latin yang bahasanya
kurang lebih dipengaruhi oleh bangsa Spanyol. Tak ayal jika aku melafalkan
namanya menjadi “/sarah amiho/”, sebagai konsekuensi logis dari
pelafalan /san hose/ dari kata San Jose, /halapenyo/ dari kata jalapeño, atau /huan servantes/
dari kata Juan Cervantes. Baru kuketahui jika penulis merupakan orang
Indonesia saat aku melakukan riset lebih mendalam tentang buku ini.
Dulu semasa masih menjadi mahasiswa UM, kupikir buku ini belum ada dalam rak-rak itu. Maka
dari itulah, aku segera mengambil dan membolak-balik tiap halamannya dengan
antusias. Semoga kalian juga antusias dalam membaca reviu ini. Selamat membaca.
Identitas Buku
Judul : Journal of Gratitude
Penulis :
Sarah Amijo
Cetakan Pertama : 2017
Penerbit : Kepustakaan Populer
Gramedia (KPG)
Jumlah
halaman :
192 hlm., hardcover
Sinopsis
Seperti yang
sudah termaktub pada judulnya, Journal of Gratitude, buku ini
seperti buku pegangan agar kita tidak lupa bersyukur. Penulis cukup teliti
dalam memaknai syukur, bahkan untuk hal-hal yang jarang kita anggap sebagai privilege
(hak istimewa), seperti udara, kesehatan, pekerjaan, waktu luang, kehadiran
keluarga, dan sebagainya. Tidak hanya itu, buku ini juga dapat berfungsi
sebagai alarm atau pengingat bahwasanya banyak terima kasih perlu kita
sampaikan pada orang-orang di sekeliling kita, pada para petani, guru, tukang
sampah, dan banyak lainnya.
Kelebihan Buku
- Sampul
buku hardcover sehingga nyaman digenggam serta awet.
- Setiap halaman dalam buku Journal of Gratitude ini berisi ilustrasi full colour yang imut dan memanjakan mata. Sebagai editor buku dan ilustrator amatiran (haha), saya menyukai setiap fon yang digunakan, tata letak objek pada tiap halamannya, serta gaya ilustrasi penulis.
- Buku yang ditulis menggunakan bahasa Inggris ini sangat bersih dari kesalahan tanda baca maupun gramatika. Enak sekali dibacanya, so smooth!
Kekurangan Buku
- Kupikir buku ini sendiri sudah cukup, tetapi akan lebih menyenangkan jika aku bisa berdialog dengannya lebih lama. Entah dengan menambah halaman atau menambah tulisan, apa saja. Itu karena porsi tulisan dalam buku ini amat sangat minim. Haha. Namun tak apa, karena kau paham buku ini memang mengunggulkan ilustrasi cantiknya serta kata-katanya yang ringkas tetapi membekas. :)
- Saya pribadi kurang suka dengan buku yang di dalamnya terdapat semacam “lembar kerja” atau “lembar refleksi”. Jika yang saya baca itu buku pinjaman, toh saya tidak bisa menulis apa pun di sana, hanya membuang-buang halaman saja. Jika yang saya baca itu buku saya sendiri, ada dua kemungkinan. Pertama, saya tidak tega mencorat-coret buku itu dengan sesuatu yang bersifat temporer yang ada di otak saya kala itu. Itu sangat memalukan jika dibaca lagi di kemudian hari, baik oleh saya (versi lebih baik) atau oleh anak cucu saya. Kedua, saya ingin buku itu tidak hanya bermanfaat untuk saya sendiri, tetapi juga untuk orang lain yang meminjamnya. Akan lebih elok jika pembaca lain dapat menikmati (serta mengalami) buku itu sepenuhnya selayaknya saya menikmati (serta mengalami proses membaca) buku itu tanpa jejak apa pun dari orang lain. Dalam hal ini, jika kita disuruh menuliskan hal-hal yang disyukuri, saya ingin pembaca lain tidak terpancing dengan tulisan mengenai hal-hal yang saya syukuri. Saya ingin mereka memikirkannya sendiri tanpa membanding-bandingkan. :) Ini tentu saja merupakan preferensi pribadi, dan sebenarnya kalau tak ingin mengisi, ya tinggal skip saja, toh bukan keharusan. Selain itu, niat penulis juga bagus yaitu memancing percakapan dua arah agar pembaca tidak terlalu pasif. Namun, saya pikir tidak perlu menghabiskan berlembar-lembar untuk itu. Cukup berikan pertanyaan dalam satu halaman saja. Haha. (Cek kembali poin 1).
Kutipan Favorit
Ah, karena kutipan-kutipan
dalam buku Journal of Gratitude ini tidak akan komplet jika tidak disertai
ilustrasinya, maka aku akan melampirkan fotonya saja ya! ^^
Kesimpulan
Di kehidupan
modern yang sering kali membuat kita lupa bersyukur ini, buku ini cukup bisa
menghangatkan batin dan menambal rasa sumpek yang terjadi waktu demi waktu.
Kelemahan-kelemahan di atas bukanlah kelemahan yang signifikan, sehingga buku
Journal of Gratitude ini merupakan buku yang sangat layak dikoleksi. Ilustrasi
yang memukau, tulisan yang indah, plus pelajaran Bahasa Inggris di luar kelas (haha),
percayalah, kalian takkan rugi, Kawan.
Anyway, kutunggu komentar kalian! :)
Salam hangat,
Alvirosy
Wahh buku yg kemarin sempat tak pegang, love the cute detailed illustration and easy to read contents, recommend me more of this simmilar books, worth to refresh our mind once in a while
BalasHapusIyakannn? Imut banget ilustrasinyaa. And the captions/writings describe the matter really well. :')
Hapus