Ramadhan, Muslim, Masjid, - Tinggal Nama?





This was my ngenes day ever ever ever!

Kian cepat hari berganti
Kini tibalah bulan suci
Ramadhan yang dinanti-nanti
Bulan dimana umat muslim diberkahi
Berlomba-lombalah muslimin mencari ridha Ilahi
Namun salah satu peristiwa yang sangat ironi
Aktivitas mencuri masih terjadi
Para pencuri itu pun semangat beroperasi
Bahkan di masjid, tempat sesakral ini

Astaghfirullah al ‘adziim
Laa haulaa wa laa quwwata illa billah..

Tidak berhenti kuucap kalimat-kalimat itu. :’(
Hmm.. Izinkanlah saya bercerita sedikit tentang musibah yang menimpa saya beberapa menit lalu.

Hari ini, hari pertama saya pergi shalat tarawih di suatu masjid di dekat rumah saya. Ehm, tidak terlalu dekat juga sih, sekitar 1 kilometer dari pagar rumah saya. Ramadhan ini, saya mempunyai banyak sekali goal yang harus saya capai. Entah itu bertujuan untuk meningkatkan iman, meningkatkan kualitas pribadi saya, dan banyak juga “meningkatkan2” yang lain. Jadi intinya, berangkat ke masjid, saya niati dengan mencari pahala, menghadap Allah dengan sungguh-sungguh. Tidak lupa saya membawa tas kecil, yang spontanitas saya masukkan kedalamnya sebuah buku, pulpen, dan handphone, - karena saya memang berangkat terburu-buru, ditunggu orang tua diluar rumah yang bersiap pula menuju masjid.

Sesampainya di Masjid, saya sudah ketinggalan shalat Isya’ 2 rakaat. Selanjutnya, saya dengarkan ceramah, dan dilanjutkan shalat tarawih 8 rakaat dan witir 3 rakaat. Ritual ibadah tersebut berlangsung tanpa interupsi, tanpa pegang handphone, tanpa berbincang maupun mengobrol dengan jamaah lain. Semuanya tenang. Damai. Sejahtera. (?)
Sampai akhirnya selepas shalat witir, dimana saya hendak memasukkan kembali mukenah saya ke dalam tas, saya menyadari bahwa handphone saya hilang! Bukunya sih ada, tapi handphone-nya hilang! Jadilah niat ibadah yang tulus di awal tadi sempat ternodai dengan “what the heck!”, “damn!”, dan semacamnya. Sungguh, sakitnya tuh dimana-mana! :’(

Saya kebingungan mencari lagi dan lagi, merogoh-rogoh isi tas saya, mencarinya di saku baju, saku jaket, saku adek saya, saku orang sebelah, X’D ….. dan, “sudahlah. Itu memang hilang.” :’(
Saya pulang dengan wajah masam. Surah ‘Abasa rasanya cocok untuk saya. Saya ingat-ingat kembali dimana saya meletakkannya. Dan berkali-kali pun saya mencoba mengingatnya, tetap saya ingat benar bagaimana saya melepas HP dari charger, dan spontanitas memasukkannya dalam tas. Dan saat ceramah pun saya tidak membuka HP sama sekali. Saya memang mengambil buku dari dalam tas, dan saat mengembalikan buku ke dalamnya, saya tahu bahwa HP saya masih ada. Jelas sebelum shalat tarawih. *Aduh! Gimana gitu nyeritain ini. Kayak makin tergambar gitu bentuk hape-ku di otak. Dengan aplikasi-aplikasinya…. Merriam Webster dictionary, Memrise, GO-Jek, APUS browser, Pinterest, Whatsapp, game Plants vs Zombies…………. :’D
Yaa Allaaaaah…. T_T
Nyesek sumpahh!
My ngenes day!
Wut da……………….. TT

Whoops!
Saya sadarkan diri saya. Gak boleh marah, apalagi gak bisa move on. Wew. -.-
Sudahlah.. yang terjadi biarlah terjadi. Whatever happened, happened.
Tapi perjuangan saya tidak hanya sampai disitu. Saya mencoba menanyai beberapa orang di shaf belakang saya, tapi, nihil. Ah!
Saya bahkan ke rumah salah seorang anak yang tadi tidak ikut shalat witir, dan hanya bermain dengan temannya di belakang shaf, menanyainya, dan hasilnya? Juga tidak tahu.
Well, saya rasa cukuplah usaha saya untuk mencari my precious handphone ini. Sisanya saya pasrahkan pada yang Maha Mempunyai Segalanya. Saya hanya mencoba ke warnet terdekat untuk mengganti password aplikasi-aplikasi, e-mail, dan social media, and, I quit.
I quit with all of this bloody annoying thing. Allaahh.. TT
*Masih mau nangis rasanya.
Jreeeenggg…
Teringat lagi kontak teman-teman yang amat berharga,
Level game yang sudah tinggi, XD
And so on, and so on..
I’m trying not to sob, by the way.. :’)
Saya cuman bisa berdo’a, berharap akan mendapat ganti yang lebih baik, dan HP yang hilang tersebut dihilangkan pula oleh Allah. Dimusnahkan dari muka bumi. Lenyap sebenar-benarnya lenyap. Diangkat oleh Allah dari muka bumi selayaknya Allah mengangkat Nabi Isa Al-Masih. Semoga saja. Apa yang mustahil bagi Allah?
Ehem.

All in all,
Dari semua ini, selain megintrospeksi diri saya yang mungkin kurang mengamalkan surah Al-Maa’uun, hanya ada satu hal yang saya pikirkan.
Ini Ramadhan. Ini di dalam masjid. Para jamaah sedang shalat. Yang ngambil HP saya jelas makmum shalat juga. Berarti Islam. Bisa baca qur’an. Mengetahui kalau Allah itu ada. Tapi, kenapa tega sekali?
Huhuhuuuu…. Kok tegaaaa!!!?????    TT

Berarti kesimpulannya apa?
Banyak.
Bisa dikorek sendiri.
Terima kasih.
Saya badmood.
Mau tidur dulu.
Bye!

Not XOXO
Brokenhearted Alvi Rosyidah.
.
Malang, Saturday, 3rd June 2017
11 : 56 PM – almost midnight.

Komentar

  1. Ternyata aku ga sendirian yang mempunyai keadaan tidak ber-HP XD
    Mangat vi :')

    BalasHapus
  2. Ahiiihi.. Siap, paman! X'D
    Kok terdampar nd blog iki awm ho? Gak hoki.. X3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 1) | Literal Translation dan Beberapa Catatan Penting

Analisis Lagu "The Masterplan" - Oasis

Terjemahan Bebas dan Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 2)

Kritik terhadap Standar Sosial serta Impian Manusia yang Terdistorsi | Analisis Lirik Lagu Californication oleh Red Hot Chili Peppers

Bahaya Jas Almamater (dan Sebangsanya)

5 Film dengan Soundtrack Lagu The Beatles

Gloomy Sunday - Billie Holiday

Siluet Kegetiran Mempertahankan Hal-Hal yang di Ambang Kehancuran | Makna Lagu Dead in the Water - Noel Gallagher's High Flying Birds

Resensi & Review Buku: Journal of Gratitude [Sarah Amijo]

Terbang Tinggi dan Jatuh Tenggelam di antara Ledakan Gemintang | Memaknai Lirik Lagu Champagne Supernova - Oasis