Caraku Melepasmu, "Kelas Pertamaku"
Itu kelas dan angkatan pertama yang kubina di sekolah itu. Kami hanya bertemu di hari Sabtu, dan kurasa kami bersenang-senang sepanjang semester. Kuharap itu jugalah yang mereka rasakan. Ketika aku sudah tak mengajar mereka pun (dan hanya mengajar adik-adik angkatan mereka), ketika kami berpapasan di koridor, kami akan heboh dan berbincang selama beberapa waktu. Kadang sebentar, karena mereka tengah tergesa. Kadang cukup lama, sehingga aku tahu permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, kebimbangan, beserta cerita-cerita lainnya (meskipun tidak sebanyak dulu).
Ah, masa-masa itu.
Semoga setelah ini mereka mampu berlari lebih kencang menuju mimpi-mimpinya. Semoga setelah ini mereka mampu menjadi manusia-manusia utuh dengan nilai-nilai serta kontribusi mulianya terhadap agama dan bangsa. Kukatakan ini karena kupercaya mereka mampu. Dan seperti yang berkali-kali kukatakan pada mereka, “I don’t tell lies.”
Hanya semoga dan doa. Inilah caraku melepas mereka, yang meski hanya sejenak, pernah menjadi bagian dari riwayat kepengajaranku.
Salam hangat,
A.R.
Komentar
Posting Komentar