Day 28 - Masa Lalu
"Nothing lasts forever but the earth and sky
Dust in the wind..."
Baru saja aku menyadari bahwa ternyata aku tidak punya masa lalu. Hari kemarin, kemarin lusa, minggu lalu, hingga bertahun-tahun lalu, aku tidak pernah peduli. Aku tahu beberapa orang ada yang percaya bahwa masa lalu adalah sejarah penuh pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran untuk masa mendatang. Tapi aku tidak percaya. Aku hanya percaya aku yang hari ini. Bahkan tanpa masa lalu pun, aku percaya kesialan dan keberuntungan itu berotasi. Aku mau mengulangi kesalahan, karena pada akhirnya ada suatu hal lain yang lebih menentukan.
Aku sudah pernah memutuskan untuk mengabaikan masa lalu, jadi aku melakukannya.
Aku telah menghabiskan waktuku untuk membenci orang-orang di masa lalu. Lalu aku berpikir untuk apa repot-repot? Lebih enak tidur. Jadi aku memutuskan untuk tidak melakukannya lagi.
Aku telah menghabiskan waktuku merutuki kegagalanku di masa lalu. Lalu aku berpikir untuk apa? Toh tidak akan ada yang berubah. Jadi aku memutuskan untuk tidak melakukannya lagi.
Aku telah menghabiskan waktuku menyimpan dendam dan menunggu waktu untuk membalaskannya. Lalu aku berpikir untuk apa aku sibuk mencari cara? Aku tidak berminat lagi mengacau hidup manusia. Jadi aku memutuskan untuk tidak melakukannya lagi.
Kau tahu, kawan?
Satu kata dalam kamus yang paling kubenci adalah
"beruntung" dan anak pinaknya.
Kau tahu kenapa.
----------
"There's no future. Time is a very misleading thing. All there is ever, is the now. We can gain experience from the past, but we can't relive it; and we can hope for the future, but we don't know if there is one." -George Harrison
sincerely,
Alvi Rosyidah
@alvrose_
Komentar
Posting Komentar