Tlogomas Holiday Trip (THT) #1


Hello everyone! ^^
Alhamdulillah malam ini aku diberi kesempatan (tepatnya menyempatkan diri :3 ) untuk menulis pengalaman PERJALANAN-ku beberapa minggu lalu ke Taman Wisata Tlogomas. Soal judul diatas, jangan dipikirkan. Sepenuhnya saya menyadari bahwa judul diatas bikin kalian yang baca pada berkerut kening. Maafkan. Hehe Tapi yang penting itu isinya, bukan judulnya. Aku emang gak bakat bikin judul. Mohon dimaklumi. :3
Yaaaa sama kayak kacang ituloh. Kamu makan isinya apa kulitnya? Sama pula hukumnya dengan lagu favorit, Kalau misalkan kamu ngefans One Direction, dan mereka ngeluarin lagu baru, walaupun judulnya jelek dan gak bermutu *MISAL :3 *, setelah kamu coba dengarkan ternyata bagus, ya bakal kamu dengarkan terus. Gak peduli judulnya. Kan? Hehe.
Well, di beberapa konteks, JUDUL memang penting. Tapi tetap saja tidak sepenting isinya. :P

Nah kan. Aku nyerocos kemana-mana.
Sungguh pembukaan yang sangat ramah. XD

Baik. Mari kita lanjutkan tour time turner kita ke beberapa minggu lalu saat aku dalam perjalanan berlibur ke Taman Wisata Tlogomas. Yaa sebenarnya aku tidak sendiri. Aku pergi kesana dengan satu teman lamaku, llma, Naik sepeda motorku. Boncengan.
Kami janjian berangkat jam 6:45 pagi, dan molor sampai jam 7-an. :3
Nah, sebelum berangkat, bapak(ku) sudah mengingatkan bahwa ban belakang sudah masuk tahap siaga 1. Ban luarnya sudah sangat tipis. Tapi Bapak bilang (in syaa Allah) aku masih bakal aman kalau berkendara tidak lebih dari 40km/jam. Jadi begitulah. Jujur, aku gak pernah berkendara selambat itu (kecuali kalau jalanan macet hehe). Jadi rasanya susah gitu jaga keseimbangan. *Alay ON AIR :'v

Demikianlah kami berangkat dengan hati dan jiwa yang bersemangat walaupun sepeda motor tidak mendukung gairah kami. T_T

Aku bersepeda dengan benar-benar pelan dan hati-hati untuk tidak menapaki gronjalan (lubang-lubang yang ada di jalan raya). Di tengah perjalanan, Ilma meminta untuk mampir sebentar di Indomaret atau Alfamart untuk mengambil uang di ATM. Dia ga bawa uang cash sama sekali.
Sayangnya, minimarket2 yang kita sambangi di daerah sekitar Jalan Jakarta tidak punya mesin ATM, Jadilah kita mencari minimarket lain sambil meneruskan perjalanan.

Saat kami melewati jalan di depan kampus Universitas Negeri Malang (UM) yang tepatnya di Jalan Surabaya, dengan (masih) tolah toleh ke
kanan dan ke kiri, tiba-tiba

DUAARRRRR!!!!!!!!!

Sontak semua orang yang ada di sekitar situ pada noleh, entah itu pedagang kaki lima, penjual bakso keliling, penjual cilok, mahasiswa2 yang lagi latihan basket di lapangan depan kampus UM, segerombolan mahasiswa yang lagi duduk2 di trotoar dengan sepeda-sepeda yang terparkir di dekat mereka (tampaknya mereka adalah mahasiswa UM yang akan berangkat tour or something), duh, pokoknya semua orang pada noleh!
Wwaaaoooo....
Damn the tyre!

Satu kata buat momen itu : MEMALUKAN!
Hnnnggggg........................

Dengan lemes, kami akhirnya minggir ke (pinggir) jalan. Beneran berharap itu hanya mimpi :'v .
Berhubung itu masih pagi dan belum banyak toko yang buka, apalagi bengkel, kami hanya bisa nunggu di pinggir jalan depan UM dan utek-utek HP, berharap ada sesuatu yang dapat kami lakukan dengan benda kotak kecil itu. Mulai dari menghubungi GO-JEK untuk minta kirim repairman, cek Google Maps untuk nyari bengkel terdekat, SMS dan telepon teman yang berdomisili dekat2 kampus, tapi hasilnya tetap
nihil.
Akhirnya aku nanya ke orang yang berjualan Es Degan di dekatku, dan dia memberi arahan ke (arah) mana kami bisa mendapat bengkel yang pagi2 sudah buka. Dia mengatakan bahwa di sebelah barat TELKOM ada bengkel. Jadilah kami berjalan ke arah barat sambil susah payah nuntun sepeda ke jalan yang benar untuk menemukan kitab suci. *Lah? Sunggokong :'D

Nah, masalahnya, setelah kita melewati TELKOM, kita tidak menemukan adanya bengkel. Ada sih, tapi belum buka gitu deh.
Untungnya hidup kami terselamatkan setelah sekitar 150 meter kami berjalan, disitu ada Indomaret dengan tempat duduk2 di terasnya. Kami memutuskan untuk singgah disitu. Sementara Ilma menunggu disitu, aku meneruskan perjalanan (tanpa sepeda, cuman jalan2, siapa tau dapet bengkel). Dan sampai penghujung jalan pun, aku tidak menemukan eksistensi sebuah bengkel :'v
Adanya bapak2 tukang parkir yang memberitahu kalau ke barat, ada bengkel sih, tapi jauh bangett. Katanya, mending ke timur, ke daerah dekat SMKN 3, XD
Jadi balik lagi deh ke Indomaret, my angel, the shelter for the stranded. :'3
Ngambil sepeda, jemput Ilma, dan balik kucing.

Kami benar2 sudah tidak punya harapan lagi di arah barat, maka kita kembali lagi ke timur, ke dekat SMKN 3 Malang, nyari bengkel di sekitar situ. Untungnya seorang ibu2 menyadari ban kita yang berteriak memelas itu, dan memberitahu kami untuk belok kanan untuk menemukan sebuah bengkel dekat SMAK Petra, Santa Maria, atau apalah, aku kurang tahu juga namanya. Yang jelas dekat SMAK.

Alhamdulillah 100 meter setelah belok kanan, ketemu!
Aaaaaaaaa.. Bengkellllllllll........
Love you, dude! :'v

Pas si repairman liat ban-ku, dia sampai kaget lihatnya, XD
"kok bisa sampe kayak gini masih dipake?" X'D
Wkwkwkkwkwkwkwikkw Apa dayaku, anak kuliahan yang pengen banget liburan.
Cuman bisa mengelus pelipis untuk mengelap keringat. *ups

...

Dan.
Dia.
Bilang.
Biaya.
Reparasinya.
Rp 200.000 .... XO
What.
The...................................

Aku pun membuka dompet dan menyadari bahwa aku hanya memiliki Rp 100.000, Ilma pun uangnya di BANK semua. Kita belum nemu ATM.
Apa boleh buat, kita cuman bisa jalan kaki lagi, kesana kemari cari mesin ATM. Kadang nemu ATM, tapi bukan Mandiri ataupun ATM bersama. Kadang nemu Indomaret, tapi ATM-nya gak fungsi. Kartu ATM-nya malah hampir ketelan dan gak balik, AISH.. -_-
Akhirnya kita balik ke bengkel. Tanpa diduga, dengan baik hati, mas2 yang memperbaiki sepeda motorku, meminjamkan sepedanya untuk kugunakan muter2 mencari ATM. Jadilah kita berangkatttt..... :')

...

Kulihat jam, sudah pukul 11.
Semuanya udah kelar. Kami sangat LEGAAA..
Tinggal renangnya. :'3

Kita sampai di Taman Wisata Tlogomas saat sang raja siang tepat berada diatas kepala. Siap-siap berenang dengan hasil kulit menghitam belang-belang seperti ulo kayu. -_-
Setelah sampai di kolam renangnya, sudah gak kepikiran lagi buat pemanasan. We've had our perfect warm-up, thou. Ah sudahlah, jadi ngelu lagi inget2 momen menyiksa tubuh itu.
XD

Yaaahhh.... Jadi begitulah pengalaman (pertama) kami berhadapan dengan ban meletus. :'3
Mungkin ini hanya sekedar cerita yang mengalir begitu saja. Tapi sebenarnya banyak faedah yang dapat kita pelajari dengan membaca tulisan saya ini. *Eaaaa. 
Contohnya : Jangan mudah percaya dengan orang lain, bisa jadi orang itu asal jawab pertanyaanmu, daripada bilang "gak tau". ; Andalkan dirimu sendiri, jangan HP-mu ataupun orang lain. ; Pemanasan itu penting sebelum berolahraga. :v
Dan lain-lain, XD

Okee... Segitu saja cerita saya kali ini.
Karena saya sudah bilang akan bercerita tentang pengalaman PERJALANAN ke Tlogomas, bukan pengalaman ataupun review tentang pas sudah di Tlogomasnya. Hehe....
Untuk pengalaman di Tlogomasnya, akan saya ceritakan sendiri di judul lain esok harii.. :)
Dan akan saya sertakan pula beberapa foto yang kami dapat disana sbg overview. ^,^

Terima kasih banyak telah membaca postingan ini. Kalau ada masukan, komentar, atau sesuatu yang muncul di benak atau pikiran kalian, jangan ragu untuk berkomentar di bawahhh, OK? :D

Bye Now ^^
XOXO
Alvi Rosyidah
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 1) | Literal Translation dan Beberapa Catatan Penting

Analisis Lagu "The Masterplan" - Oasis

Terjemahan Bebas dan Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 2)

Kritik terhadap Standar Sosial serta Impian Manusia yang Terdistorsi | Analisis Lirik Lagu Californication oleh Red Hot Chili Peppers

Bahaya Jas Almamater (dan Sebangsanya)

5 Film dengan Soundtrack Lagu The Beatles

Gloomy Sunday - Billie Holiday

Terbang Tinggi dan Jatuh Tenggelam di antara Ledakan Gemintang | Memaknai Lirik Lagu Champagne Supernova - Oasis

7 Alasan Mencela Diriku - Kahlil Gibran

Siluet Kegetiran Mempertahankan Hal-Hal yang di Ambang Kehancuran | Makna Lagu Dead in the Water - Noel Gallagher's High Flying Birds