Sebuah Pengakuan - A Confession
Sejauh
ini ingin sekali kusapa
Walau
hanya terlontar ‘hai’ ataupun ‘apa kabar?’
Namun
rasanya ada saja suatu rasa yang membatasi diriku
Berestimasi
bahwa akan ada hal yang buruk akan terjadi
Tentu
saja diluar dugaan
Diluar
harapan
Apakah
pengakuan ini masih terdengar angkuh?
Suatu
pemikiran yang otomatis
Yang
terjadi saat risau merajai logika
Beranggapan
bahwa semua orang baik-baik saja
Kecuali
kita.
Kecuali
diri kita sendiri.
Kita
yang terburuk.
Kita
sendiri yang terpuruk.
Secara
otomatis pula jika kita mengutarakannya
‘Dia’
menjadi besar kepala
Merasa
lebih hebat dari kita
Merasa
lebih ‘segalanya’ dari kita
Bukan
itu yang kumau, bukan itu.
Bukankah
kita seharusnya bersama?
Bukankah
kita seharusnya sekarang masih bersama?
Bukankah
kita pernah menjelajah waktu bersama?
Sejauh
ini,
Apa
kau lupa?
Apakah
pengakuan ini tidak menjelaskan bahwa aku merindukan kalian?
Komentar
Posting Komentar