Seorang Aktor, Isyarat dan Bagaimana Foreshadowing Bekerja
Di tengah hari yang cukup tenang itu, dalam sebuah panggilan video tertanggal 4 Mei 2021, lelaki itu berkata pada lawan bicaranya di telepon, "Aku akan ke stasiun pukul 15:00, sementara itu, masih hal yang harus kuurus sekarang, dan juga aku harus ke beberapa tempat. Akan kuhubungi lagi jika aku sudah di kereta, oke?" Dia mengakhiri panggilan video itu dengan kalimat, "Doakan aku selamat ya, hehe, harus ngebut soalnya ini."
Lawan bicaranya hanya mengamini saja, lalu mereka bertukar salam penutup.
Si lawan bicara itu tidak tahu bahwa kalimat terakhir lelaki itu adalah sebuah pertanda, yang di dunia perfilman biasa disebut foreshadowing-secuil petunjuk yang berfungsi sebagai hint mengenai apa yang akan terjadi di adegan selanjutnya, atau bahkan jauh di akhir cerita.
Lelaki itu berujung tidak menginjakkan kaki di stasiun seperti yang direncanakan, tidak pula menghubungi seseorang yang kepadanya diberikan sebuah janji. Selepas magrib, ia baru mengirim sebuah pesan, "Aku tidak jadi pulang hari ini." Si penerima pesan terpaku sejenak. Dari pesan-pesan selanjutnya, ia mengerti bagaimana foreshadowing ternyata bisa bekerja di luar film.
Perempuan itu tercenung, tidak percaya.
Tapi bagaimana bisa ia tidak percaya? Ia bahkan sudah melihat foto dan video yang ia terima di ponselnya.
------------------------------------
Ia berharap dari awal ia tahu bahwa itu akan terjadi. Ia berharap bahwa dari awal ia tidak menelepon lelaki itu, sehingga tidak memakan waktu yang sebenarnya bisa ia gunakan untuk mulai tancap gas, mengurus keperluannya. Ia berharap ia bisa memutar waktu. Ia berharap ia mampu mengontrol takdir.
Ia berharap ia dapat berbuat lebih.
Ia berharap ia dapat berhenti mengacaukan sesuatu.
Komentar
Posting Komentar