Postingan

Menampilkan postingan dengan label Catatan

Sembilan Detik

Gambar
Sepulang kuliah sore ini, aku melihat sebuah adegan menarik. Adegan yang selama ini kusangsikan keberadaannya. Kegiatan sepeda motoran di tengah hujan kali ini terasa lebih bermakna ditemani setir oleng gara-gara ban bocor. Kata temanku, kalau ban depan yang bocor, kita harus mundur duduknya, di bagian belakang jok. Katanya, biar ban gak tambah bocor dan rusak. Aku tau bahwa dia sok tau. Tapi khusus untuk kondisi darurat yang mempertaruhkan nyawaku ini, aku rela memundurkan badan, duduk di bagian belakang jok sembari tetap memegang erat setirnya, dan tetap berkendara dengan gaya demikian sampai bengkel. *Kau tau, Kawan? Aku merasa seperti orang bodoh. 😑 Rasa bertemu pak tukang tambal ban ibaratkan sang pendosa bertemu guru, penjual koran bertemu pembeli, atau orang sakit bertemu dokter. Bahagia sekali! "Badhe nembel, Pak." kataku pada pahlawan sekaligus dokter sepeda motorku. "Nggih, monggo mriki.." katanya. Aku mempersilakan sepeda motorku masuk ke ru

Ubud Hotel Swimming Pool - Review

Gambar
Privet! Setelah kehilangan handphone beberapa hari yang lalu, saya ingin menulis hal-hal yang sedikit menyenangkan (demi menghibur diri). XD Yep! Saya akan me- review , memaparkan pendapat dengan sedikit bumbu pengalaman, ya, seputar itulah, tentang liburan saya dan ketiga teman saya beberapa minggu lalu. Bhaks! Syudah lamaa… wkwkwk But I think it’s OK. As long as I am OK. (What?) XD Alvi, sadar Alvi…. Maafkan interupsi tidak masuk akal tadi. Semoga masih bisa ditolerir oleh pembaca-pembaca yang budimaman. : ) Nah, jadi, pada 15 Mei 2017, saya, Diyah, Arum, dan Amira pergi ke kolam renang yang   berlokasi di Hotel Ubud, Malang. Well, sebenarnya teman saya Salsa juga mau ikut (justru dia yang ngajak, wkwk), tapi, beberapa jam sebelum jam-H, dia menyatakan di grup kalo dia sakit. Caught by fever. Jadilah dia ga jadi ikut. Jam 8 pagi saya berangkat menjemput Diyah di dekat rumah kost-nya, dan kita berangkaaaat. Sesampainya di kolam renang Ubud Hotel, kami la

Ramadhan, Muslim, Masjid, - Tinggal Nama?

Gambar
This was my ngenes day ever ever ever! Kian cepat hari berganti Kini tibalah bulan suci Ramadhan yang dinanti-nanti Bulan dimana umat muslim diberkahi Berlomba-lombalah muslimin mencari ridha Ilahi Namun salah satu peristiwa yang sangat ironi Aktivitas mencuri masih terjadi Para pencuri itu pun semangat beroperasi Bahkan di masjid, tempat sesakral ini Astaghfirullah al ‘adziim Laa haulaa wa laa quwwata illa billah.. Tidak berhenti kuucap kalimat-kalimat itu. :’( Hmm.. Izinkanlah saya bercerita sedikit tentang musibah yang menimpa saya beberapa menit lalu. Hari ini, hari pertama saya pergi shalat tarawih di suatu masjid di dekat rumah saya. Ehm, tidak terlalu dekat juga sih, sekitar 1 kilometer dari pagar rumah saya. Ramadhan ini, saya mempunyai banyak sekali goal yang harus saya capai. Entah itu bertujuan untuk meningkatkan iman, meningkatkan kualitas pribadi saya, dan banyak juga “meningkatkan2” yang lain. Jadi intinya, berangkat ke masj

Something Called "Love"

Gambar
Pic: Pascal Campion Ah! Sebenarnya aku tidak suka membicarakan hal-hal semacam ini disini. Topik ini akan lebih “sampai” kepada audience jika bercakap langsung. Tulisan sering menjadikan salah paham, indeed , kecuali jika disampaikan dengan cara penyampaian yang bagus. :’3 Menyadari bahwa tulisanku sama sekali belum bagus, maka aku hanya akan menyampaikan apa yang bisa kusampaikan sebisaku yaaa… Jadi, semoga tidak ada kesalah-pengertianan disini ya. :’v Keep cool and open-minded, will you ? : ) Baik. Ini aku, bukan kamu. Ini ceritaku, bukan ceritamu. Ini opiniku, bukan opinimu. Jika kau mau mendengarkan, suatu kehormatan bagiku. Tapi jika kau mau mengabaikan, bukan masalah bagiku. ;-)­ So simple! Kita mulai dari sini. Beberapa minggu yang lalu, seorang teman kuliah mengatakan bahwa ia sedang ‘memperhatikan’ seseorang. Tanpa menyebutkan nama, dia bercerita alasan mengapa dia memperhatikan pria tersebut. Dia bilang bahwa pria itu hebat. Sangat hebat. Dia