Postingan

Menampilkan postingan dengan label english literature

My Love Is Like a Red, Red Rose | Serangkai Ungkapan Kasih dalam Sebuah Puisi Berusia Ratusan Tahun

Gambar
Di kehidupan modern ini, makin hari, dunia makin kehilangan sisi puitisnya. Segala hal terkatakan dengan lugas, ringkas. “ Love ya, babe ,” atau bahkan “ILY” menjadi ihwal familier di antara sepasang kekasih untuk mengungkapkan cintanya. Hambar, membosankan, dan sama sekali tidak mewakili perasaan—jika perasaan itu benar ada. Paling tidak, itu bagiku. Pada esensinya, cinta harus diungkapkan dengan sekuat tenaga. Kau akan lebih mudah mengenalinya jika itu terejawantah dalam tindakan. Namun, jika itu ucapan, oh dear , “ILY” saja tidak cukup. Semua orang—bahkan yang tidak saling cinta—pun bisa mengatakannya.      Dua ratus tiga puluh tahun lalu, seorang pujangga Skotlandia, Robert Burns, menyampaikan perasaannya dengan sangat elok. Itu termaktub dalam manuskrip puisinya yang berjudul A Red, Red Rose. Aku teringat ini saat memutar playlist lamaku di Spotify. Bertengger di sana sebuah lagu berjudul My Love Is Like a Red Red Rose yang pada dasarnya merupakan puisi Robert Burns yang dilaguka

Terjemahan Bebas dan Analisis Makna Lirik Lagu "Some Might Say" - Oasis

Gambar
Halo lagi! :) Bagaimana kabar kalian, pembaca-pembacaku yang setia? Di tengah gempuran video-video pendek yang menggoda, aku senang kau masih suka singgah di sini untuk menepi, menjarak, menghayati, dan membaca blog-ku dengan tenang. Kali ini, kalian tidak salah jika ingin mendalami sebuah lagu yang populer pada masanya, yang berjudul Some Might Say, oleh Oasis. Lagu ini ditulis sendiri oleh salah satu dari dua bersaudara itu, yaitu Noel Gallagher, yang kemudian dirilis pada tahun 1995. Lagu ini sangat cocok untuk siapa saja yang sedang mempertanyakan hal-hal seperti untuk apa kamu di dunia; apakah benar di dunia ini tidak ada keadilan; dan apakah hidupmu akan terus selamanya seperti berjalan di tempat. Jika kau sedang mengalami masa-masa itu, ataupun hanya ingin menikmati serta memahami lirik lagu karangan Noel ini, silakan baca terjemahan bebas serta analisis makna dari lirik lagu Some Might Say di bawah ini.  Seperti biasanya, aku tidak akan pernah lupa mengingatkan bahwa karya sast

Terjemahan Bebas dan Analisis Lirik Lagu Little by Little - Oasis (Bagian 2)

Gambar
Halo! Di bagian kedua analisis lirik lagu Little by Little yang dibawakan oleh Oasis ini, saya akan membagikan terjemahan bebas dan penafsiran saya terhadap lagu ini. Untuk kalian yang belum membaca bagian pertama, silakan  klik di sini untuk membaca. :) Di postingan ini, saya akan membagikan penafsiran bebas saya mengenai lirik, video klip, hubungan antarkeduanya, serta simbolisasi atau hal-hal yang menyiratkan sesuatu dalam video klip atau liriknya. Selamat membaca. :) ----- Lagu dimulai dengan sebuah adegan di mana seseorang berdiri di pinggiran jalan di antara orang-orang yang ramai berlalu-lalang. Perbedaan yang mencolok antara tokoh utama kita ini dengan orang-orang lain yaitu terletak pada dua hal: ukuran tubuhnya dan apa yang dia lakukan di sana. Ukuran tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan orang-orang lain. Di tengah hiruk pikuk orang yang berjalan dengan cepat dan seakan memiliki tujuan yang jelas itu, tokoh utama kita ini justru terlihat berbeda. Ganjil. Mungkin

Tentang Tabiat Manusia, Kebencian, hingga Oedipus Rex

Gambar
Tanpa saya sadari, saya semakin berjarak dengan blog ini. Yang mulanya menulis konten karena tidak ada kerjaan, sekarang hanya menulis jika benar-benar ada yang perlu dibicarakan. Ah, dimana-mana, semakin tua, kesan serius makin nampak. Padahal, siapa yang menginginkan itu terjadi? Oke, jadi benar. Ada hal yang ingin saya bagikan disini, sekarang, sebelum semuanya lenyap digerus otak saya yang lempeng, mudah lupa, makin tumpul disebabkan kebanyakan rebahan (a shout-out for COVID-19!). Dan kali ini saya ingin membicarakannya dengan santai. You too, grab a cup of tea . :) Beberapa hari lalu, tepatnya di hari H Idul Fitri, para kerabat dekat berkunjung ke kediaman saya, dan salah seorang melihat seonggok buku diatas bantal tidur saya. Buku itu bukan novel, melainkan kumpulan esai yang dibendel 471 halaman, dengan desain sampul unik khas orderan seorang budayawan. Dan memang, penulisnya tak lain dan tak bukan adalah seorang budayawan. Amat beken di masanya, dan buku ini