Berangkat ke Titik Lain
Terdapat sebuah teori menarik, yang sayangnya aku lupa siapa pencetus maupun naratornya. Katanya, titik nol sesungguhnya bukan titik awal. Kembali ke titik nol bukan berarti kembali ke titik awal di mana nol pula kegiatan ataupun pencapaiannya. Titik nol sejatinya adalah titik keseimbangan, di mana kamu tidak berada pada titik positif, maupun titik negatif. Memaksakan diri terus memanjat ke arah positif keseringan akan membuatmu malah jatuh terlelah di titik negatif. Entah itu dalam bentuk sakit, stres, atau depresi. Kurasa sangat jarang aku bercerita secara lugas soal pribadiku di sini. Namun, biarkan aku kali ini. Seorang kawan berpendapat, mungkin ini merupakan tanda dan kesempatan bagiku untuk mengejar mimpi lain yang sempat tertunda. Kawan yang lain berkata, bahwa ia selalu melihatku bekerja keras sejak ia mengenalku. Ingatanku terbang ke masa lalu, di mana kawan-kawan mengunjungi tempatku bekerja dan menghabiskan beberapa jam nongkrong di kafe sebelah kantorku sambil menemaniku