Caraku Melepasmu, "Kelas Pertamaku"
Sebuah status seragam menghiasi status WhatsApp guru-guru di tempatku membina ekstrakurikuler. Isinya berupa ucapan selamat resmi dari sekolah beserta daftar nama anak-anak yang lolos masuk perguruan tinggi negeri. Beberapa di antaranya, ada nama-nama yang pernah ada di daftar hadir ekstrakurikuler yang setahun lalu kuampu, sebelum mereka naik ke kelas XII dan tidak lagi diperbolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Itu kelas dan angkatan pertama yang kubina di sekolah itu. Kami hanya bertemu di hari Sabtu, dan kurasa kami bersenang-senang sepanjang semester. Kuharap itu jugalah yang mereka rasakan. Ketika aku sudah tak mengajar mereka pun (dan hanya mengajar adik-adik angkatan mereka), ketika kami berpapasan di koridor, kami akan heboh dan berbincang selama beberapa waktu. Kadang sebentar, karena mereka tengah tergesa. Kadang cukup lama, sehingga aku tahu permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, kebimbangan, beserta cerita-cerita lainnya (meskipun tidak sebanyak dulu). Ah, ma...