Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Caraku Melepasmu, "Kelas Pertamaku"

Gambar
Sebuah status seragam menghiasi status WhatsApp guru-guru di tempatku membina ekstrakurikuler. Isinya berupa ucapan selamat resmi dari sekolah beserta daftar nama anak-anak yang lolos masuk perguruan tinggi negeri. Beberapa di antaranya, ada nama-nama yang pernah ada di daftar hadir ekstrakurikuler yang setahun lalu kuampu, sebelum mereka naik ke kelas XII dan tidak lagi diperbolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Itu kelas dan angkatan pertama yang kubina di sekolah itu. Kami hanya bertemu di hari Sabtu, dan kurasa kami bersenang-senang sepanjang semester. Kuharap itu jugalah yang mereka rasakan. Ketika aku sudah tak mengajar mereka pun (dan hanya mengajar adik-adik angkatan mereka), ketika kami berpapasan di koridor, kami akan heboh dan berbincang selama beberapa waktu. Kadang sebentar, karena mereka tengah tergesa. Kadang cukup lama, sehingga aku tahu permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, kebimbangan, beserta cerita-cerita lainnya (meskipun tidak sebanyak dulu). Ah, ma...

Review Film Buya Hamka Vol. 1 (2023) | Sebuah Biopik yang Rancak

Gambar
Salah satu kosakata Minangkabau yang saya ingat betul dari film Buya Hamka (Vol. 1) ini adalah rancak . Terlepas dari takarir (teks terjemahan) yang sudah tersedia, saya langsung cek artinya di KBBI. Rancak memiliki dua makna. Dan kedua makna tersebut semuanya sesuai dengan film Buya Hamka garapan sutradara Fajar Bustomi ini. Makna pertama dari kata rancak mewakili kepuasan saya terhadap film Buya Hamka (2023) ini. Rancak dalam artian yang pertama adalah bagus , elok , dan cantik . Benar saja, saat memasuki bioskop (saya terlambat 1–3 menit di awal), saya langsung terpikat dengan visual dan scoring yang memikat hingga saya hampir kesandung saat menaiki anak tangga menuju seat saya. Pertama, penata musik bekerja dengan luar biasa dalam membangun atmosfer. Kedua, visual yang enak dipandang, terutama tentang estetika masa lampau tanah Minangkabau nun jauh pada zaman kolonial Belanda. Ketiga, terkait aktor-aktrisnya. Kemistri Vino G. Bastian dengan Laudya Cynthia Bella sebagai Buya Hamka...