Postingan

Buku yang Hangat, tapi Ini Bukan Soal Suhu | Reviu Buku Aku Adalah Rumah [Alnurul Gheulia & Nadya Noor]

Gambar
Kebanyakan, buku ditujukan untuk suatu kelompok usia tersendiri. Buku anak untuk kanak-kanak, buku remaja untuk remaja, buku dewasa untuk para dewasa, dan buku matematika bukan untuk saya. Namun, Aku Bukan Rumah berbeda. Buku ini cocok dihadiahkan pada siapa saja dalam keadaan apa saja: anak TK yang sedang berbahagia, anak TK yang sedang tidak bahagia, remaja yang sedang membenci rumah, remaja rantau yang kangen rumah, seorang ibu yang baru melahirkan, seorang ibu yang baru saja kehilangan, dan seorang ayah yang juga kehilangan tetapi mencoba tenang. Buku ini juga cocok untuk juragan tebu yang merindu ibu, TKI yang lama tak pulang kampung, karyawan yang terkungkung rutinitas, masinis yang tak dapat libur, bahkan koki kapal pesiar yang kerap merenung-tatap laut dan tenggelam di dalamnya. Hal itu tak lain karena atmosfer yang dibawa buku ini sangat familier, yaitu rumah. Perlu pendalaman makna untuk menangkap nuansa bahwa rumah sejatinya bukan soal bangunan, melainkan soal perasaan. -...

Sejauh Apa Kamu Bermanfaat? | Reviu singkat dan kutipan favorit dari buku Three Cups of Tea oleh Greg Mortenson

Gambar
Di antara ribuan bahkan jutaan manusia yang “terlambat” menemukan jalan hidup dan renjananya, Greg Mortenson dapat dibilang salah satunya. Sebelum memilih satu jalan yang ingin diperjuangkannya selamanya, Greg adalah banyak hal lain, seperti perawat dan pendaki. Gagal dalam pendakian ke puncak K2 mempertemukannya dengan sesuatu itu. Sesuatu yang ingin ia perjuangkan mati-matian: pendidikan bagi perempuan-perempuan dan anak-anak Pakistan, di tengah terorisme Taliban. Buku ini membawa misi kemanusiaan, seperti pendidikan hingga perdamaian. ------------------------------ Saat berniat membersihkan fail-fail lama dalam laptop tuaku–laptop lungsuran dari ibuku yang kupakai sejak SMA dan membersamaiku hingga sekarang–kutemukan dokumen semasa kuliah. Semester 5, pada mata kuliah Extensive Reading: Novels and Periodicals yang seingat saya diampu oleh Ms. Nova Ariani, kami ditugasi menuliskan laporan tentang buku dan artikel yang kami baca sepanjang semester dengan jumlah dan format yang te...

Siluet Kegetiran Mempertahankan Hal-Hal yang di Ambang Kehancuran | Makna Lagu Dead in the Water - Noel Gallagher's High Flying Birds

Gambar
Mempertahankan tidaklah lebih mudah daripada mendapatkan. Teori ini rupanya berlaku untuk apa pun, baik gelar pendidikan, karier atau pekerjaan, maupun pasangan idaman. Dari lagu Dead in the Water ini, kita belajar bahwa jikapun kamu telah mendapatkan seseorang, ia belum tentu akan di sisimu selamanya. Dari sebuah teori klise inilah, Noel Gallagher–musisi yang kunobatkan sebagai the ballad genius ini–rupanya berhasil merangkai lirik serta melodi yang sendu ini. Lagunya sendiri cukup sederhana, tetapi entah kenapa sejak pertama kali mendengarnya, aku tak kuasa berkata, “Siapa yang melukaimu, wahai Tuan Musisi?” Lagu ini untuk mereka yang berjuang sendirian. Lagu ini untuk mereka yang berusaha mempertahankan hubungan. Lagu ini untuk mereka yang lelah dengan keadaan, di ambang tenggelam, tetapi belum sanggup untuk menyerah. Lagu ini untuk mereka yang kondisi hubungannya serasa morat-marit, tetapi tetap berlari mengejar seseorang untuk mendapatkannya kembali, meski harus melawan sesak d...

Benang Merah Kerumitan dari Seutas Keinginan Sederhana | Analisis Lagu The Emptiness Machine - Linkin Park

Gambar
Manusia hidup dalam lingkaran-lingkaran yang menjadikannya bagian dari sesuatu. Belakangan, yang terjadi dalam lingkaran besarku sebanyak yang terjadi dalam lingkaran kecilku. Beberapa di antaranya menyebabkanku jauh lebih banyak merenung, mendengar lagu, dan membaca buku. Beberapa kali pula aku tergoda menulis hal-hal yang bersifat personal di sini, tapi hal lain menjadikanku urung, bahwa lebih utama menulis hal lain, dan berakhir pada tidak menulis sama sekali. Rupanya itulah yang terjadi jika kaupikirkan terlalu banyak hal (dan tidak segera menumpahkannya pada suatu medium), kau akan berakhir pusing dengan cemarut pilinan ide di otakmu sendiri. Sejalan dengan itu, berapa banyak di antara kita yang sebetulnya menghadapi setumpuk urusan, banyak yang perlu dikerjakan, tetapi hanya berujung rebahan sambil scroll akun guyonan? Ah, sorry . I digress . -----------------------      Omong-omong, akhirnya di sinilah aku, menuliskan telaah lagu teranyar Linkin Park pascahiatu...