Perkenalanku dengan Jurusan Sastra Inggris
Dulu, waktu masih duduk di bangku SD, aku suka sekali Bahasa Inggris. Itu pelajaran favoritku. Waktu SMP dan SMA juga tetap suka Bahasa Inggris, tapi karena lingkungan tidak mendukung, jadinya kemampuanku diam di tempat, tidak menguat, tidak pula meningkat secara signifikan. Paling-paling cuma belajar sebagian kecil Tenses, expression, macam-macam teks, dan sebagainya. Selama belajar 12 tahun itu pun, aku tidak tahu bagaimana rasanya masuk laboratorium bahasa, karena di sekolahku memang tidak pernah ada. Selain itu, - bukan maksud meremehkan -, tapi standar perekrutan guru di sekolahku memang berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Karena saat SMP aku dipondokkan, guru-guru yang masuk pun difilter dengan kriteria-kriteria tertentu yang lebih berdasar kepada ajaran Islam yang dianut pondok (seperti cara berpakaian, berdandan, dan sebagainya). Saat SMA, ah, sebenarnya aku masih menghabiskan 1 semester di pondok, lalu semester berikutnya pindah ke sebuah Madrasah Aliyah swasta....